Sumber sejarah kerajaan sriwijaya – Jika kita ditanya tentang salah satu kerajaan budha terbesar yang pernah ada di Indonesia maka sudah tentu jawabannya adalah kerajaan Sriwijaya? Iya, kerajaan sriwijaya merupakan salah satu kerajaan budha terbesar di Indonesia? Akan tetapi, apakah kerajaan sriwijaya memang benar-benar ada? Apa sumber sejarah kerajaan sriwijaya di Indonesia, sehingga kita bisa yakin bahwa kerajaan sriwijaya benar-benar pernah ada.
Untuk mengkaji tentang keberadaan kerajaan sriwijaya, maka dalam artikel ini akan dibahas tentang sumber sejarah kerajaan sriwijaya. Akan tetapi, sebelum kita membahas tentang sumber sejarah kerajaan sriwijaya, alangkah lebih baiknya kita mengenal sedikit tentang sejarah keberadaan kerajaan sriwijaya atau deskripsi singkatnya.
Berdasarkan paparan sumber sejarah kerajaan Sriwijaya diketajui bahwa kerajaan sriwijaya merupakan salah satu kerajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera. Kerajaan sriwijaya banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan wilayah kekuasaan yang membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, pesisir Kalimantan, Jawa, dan Sumatera. Sriwijaya secara bahasa terdiri dari dua kata (bahasa sansekerta) yaitu sri berarti " gemilang " atau " bercahaya ", dan wijaya berarti " kejayaan " atau " kemenangan ", maka nama Sriwijaya artinya adalah "kemenangan yang gilang-gemilang".
Ada 3 sumber sejarah kerajaan sriwijaya yang menunjukkan eksistensi atau keberadaan kerajaan sriwijaya, antara lain :
1. Sumber Sejarah dari Dalam Negeri
Sumber dari dalam negeri kerajaan sriwijaya yaitu berupa prasasti yang ditemukan di Indonesia dan menggunakan huruf Pallawa berbahasa Melayu Kuno, dan angka tahun Saka. Berikut ini prasasti-prasasti tersebut :
a. Prasasti Kedukan Bukit
Sesuai dengan namanya, prasasti berangka tahun 605 Saka atau 683 M ini di temukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Talang dekat Palembang. Isi dari Prasasti Kedukan Bukit yaitu mengkisahkan tentang perjalanan suci atau sidayata yang dilakukan oleh Dapunta Hyang, berangkat dari Muaratamwan dengan membawa tentara sejumlah 20.000 orang, dan dari perjalanannya tersebut berhasil menaklukkan beberapa daerah.
b. Prasasti Talang Tuo
Prasasti ini berangka tahun 606 Saka/684M dan ditemukan di sebelah barat kota Palembang. Isi prasasti ini yaitu tentang pembuatan Taman Sriksetra yang digunakan untuk kemakmuran seluruh makhluk dan terdapat doa-doa yang bersifat Budha Mahayana.
c. Prasasti Kota Kapur
Prasasti ini ditemukan di Pulau Bangka (Kota Kapur) dan berangka tahun 608 Saka atau 686M.
d. Prasasti Telaga Batu
Prasasti berangka tahun 683 M ini di temukan di Telaga Batu dekat Palembang.
e. Prasasti Palas Pasemah
Prasasti ini ditemukan di Lampung Selatan, dan tidak mempunyai angka tahun.
f. Prasasti Karang Berahi
Prasasti ini ditemukan di kota Jambi, tidak mempunyai berangka tahun.
2. Sumber Sejarah dari Luar Negeri
Sumber sejarah kerajaan sriwijaya yang kedua ini hampir sama dengan sumber sejarah dari dalam negeri, yaitu berupa prasasti. Hanya saja letak prasasti ini yang berada di luar negeri. Ada beberapa prasasti yang menunjukkan kerajaan, sriwijaya antara lain :
1. Prasasti Ligor
Prasasti berangka tahun 775 Masehi ini ditemukan di Tanah Genting (Thailand). Prasasti ligor terbagi menjadi dua bagian, yaitu bagian depan dan belakang. Bagian depan bersisi tentang bangunan Trisamaya Caiya (bangunan suci untuk Budha yang dibuat dari batu bata), Wajrapani, dan Awalokiteswara. Sedangkan di bagian belakang prasasti berisi tentang raja Wisnu beserta keluarga Sri Maharaja Syailendra.
2. Prasasti Nalanda
Prasasti berangka tahun 860 Masehi ini ditemukan di Benggala (India). Prasasti Nalanda mengkisahkan bahwa Raja Balaputradewa yang membangun sebuah biara di Benggala dan tempat tinggal untuk para pelajar.
3. Prasasti Katon
Prasasti berangka tahun 1079 Masehi ini ditemukan di Kanton (China). Prasasti ini berisi bahwa Raja Sriwijaya membantu memperbaiki sebuh kuil agama Thao di Kanton.
4. Piagam Leiden
Piagam berangka tahun 1006 M ini ditemukan di India dan dikeluarkan oleh raja kerajaan Cola (Rajakesariwarman). Isi piagam ini yaitu bahwa, Marawijayatunggawarman meresmikan wihara di India pada tahun 1006 M yang diberi nama Cudamaniwarmavihara atas ijin dari Rajakesariwarman.
3. Sumber Sejarah dari Berita Asing
Selain sumber sejarah kerajaan sriwijaya dari dalam dan luar negeri, keberadaan kerajaan sriwijaya juga didukung oleh berita asing. Ada dua sumber sejarah dari berita asing yang ditemukan, yaitu beritadari cina dan berita dari arab.
1. Berita Kerajaan Sriwijaya dari Cina
Berita tentang keberadaan kerajaan sriwijaya diceritakan oleh I-Tsing (seorang pendeta dari Cina). Dalam perjalanannya untuk belajar ilmu agama Buddha di India, ia singgah di Shi-li-fo-shih (Sriwijaya) selama 6 bulan dan mempelajari tata bahasa Sanskerta atau paramasastra. Lalu, bersama guru Buddhis yang bernama Sakyakirti, ia menyalin kitab Hastadandasastra ke dalam bahasa Cina.
I-Tsing berkesimpulan, bahwa kerajaan Sriwijaya merupakan negara maju dalam bidang agama Buddha. Selain itu, kemampuan pelayarannya juga maju karena kapal-kapal India singgah di sana. Buddhisme di Sriwijaya dipengaruhi Tantraisme, namun disiarkan pula aliran Buddha Mahayana. I-Tsing juga mengemukakan bahwa pada tahun 682 – 685 kerajaan Sriwijaya telah menaklukkan daerah Kedah di pantai barat Melayu.
2. Berita Kerajaan Sriwijaya dari Arab
Dalam sumber sejarah berita arab, disebutkan adanya negara Zabag (Sriwijaya). Ibu Hordadheh mengemukakan bahwa Raja Zabag banyak menghasilkan emas, bahkan emas yang dihasilkan sebanyak 206 kg setiap tahunnya. Selain itu, berita lain disebutkan oleh Alberuni. Ia menyatakan bahwa Zabag lebih dekat dengan Cina dibandingkan India. Negara ini berada di daerah yang dinamakan Swarnadwipa atau Pulau Emas karena daerah tersebut banyak menghasilkan emas.
Demikian artikel tentang sumber sejarah kerajaan sriwijaya. Dengan ini, sudah jelas bahwa dari dulu Nusantara (Indonesia) merupakan negeri yang makmur dan maju, karena mempunyai kerajaan maritim yang bernama kerajaan sriwijaya.
Post a Comment
Post a Comment