Listrik telah dengan mudah kita nikmati. Mulai dari perkotaan sampai pelosok desa sudah terjamah oleh listrik. Pernahkah terbersit di benakmu “bagaimana rute penyaluran listrik ini dari pembangkit sampai ke rumah?”. Kita akan merangkum penjelasan terkait penyaluran listrik (electrical grid) ini.
ALIRAN LISTRIK DARI PEMBANGKIT SAMPAI KE RUMAH
Kita tahu bahwa arus yang kita gunakan di rumah adalah arus DC dan penjelasan terkait hal tersebut telah dijelaskan pada artikel sebelumnya. Kita telah ketahui perbedaan penyaluran listrik dan penggunaan listrik.
Secara singkatnya, rute perjalan listrik ini adalah pembangkit listrik, trafo step-up, sutet, trafo step-down, rumah.
Baca sebelumnya : Tahukah Kamu Arus di Rumah Itu DC Bukan AC?
Sekarang, kita akan membahas penyaluran listrik dari pembangkit listrik sampai ke konsumen, baik konsumen tingkat tinggi, menengah, dan rendah. Perhatikan gambar 1.1.
Gambar 1.1. 6 Rute Penyaluran Listrik dari Pembangkit sampai Rumah
-klik gambar untuk melihat lebih baik-
PEMBANGKIT LISTRIK (GENERATION PLANTS)
Pabrik pembangkit listrik memiliki banyak variasi, seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir), dan lainnya.
Pembangkit listrik menghasilkan listrik dengan tegangan sebesar 6 – 24 kV. Tegangan yang kecil tetapi bukan berarti arusnya juga kecil. Kita akan fokus pada daya yang dihasilkan. Daya yang dihasilkan tentu besar karena P = V.I. Arus pada pembangkit (generator) ini adalah DC.
GARDU INDUK TEGANGAN EKSTRA TINGGI (TRAFO STEP-UP)
Setelah itu, arus ini harus ditransmisikan (disalurkan) dengan jarak yang cukup jauh. Kita perlu menaikkan tegangan dan memperkecil arusnya menggunakan trasformator (trafo) step-up, dimana arus sudah berubah AC dan arus yang kecil meminimalisir ukuran kabel transmisi.
Tegangan dirubah menjadi 150 - 500 kV. Tempat trafo ini kita sebut sebagai gardu induk tegangan ekstra tinggi. Hal ini untuk mengurangi kerugian daya (energi) akibat perjalanan aliran listrik yang akan ditransmisikan (disalurkan).
SALURAN UDARA TENGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET)
Aliran listrik secara aman disalurkan pada jalur atau jaringan transmisi sejauh beratus-ratus kilometer melalui sutet.
Masih dalam transmisi sutet, konsumen tingkat tinggi sudah dapat terhubung, seperti industri pengolahan biji besi, minyak, batu bara, dimana mereka memiliki sistem pengaturan listrik independen untuk menaikturunkan tegangan.
GARDU INDUK (TRAFO STEP-DOWN)
Selanjutnya, kita akan temui konsumen tingkat menengah. Ia memerlukan tegangan lebih kecil, sehingga jalur transmisi harus dilewatkan trafo step-down pada gardu induk untuk mengubah tegangannya menjadi 20 kV (menengah). Pelanggan tersebut adalah pabrik, gedung besar, atau keperluan bisnis lainnya.
GARDU DISTRIBUSI (TRAFO STEP-DOWN)
Konsumen terakhir adalah konsumen tingkat rendah, seperti perumahan warga dan ruko. Pelanggan ini memerlukan penurunan tegangan lagi sampai 0,4 kV atau 400 V melalui trafo step-down yang berada pada gardu distribusi.
RUMAH
Dari trafo step-down (gardu distribusi) ke tiang-tiang listik, arus yang disalurkan masih dalam AC. Kemudian, arus ini diubah menjadi DC saat di rumah dengan menggunakan converter (rectifier) dan siap kita gunakan. Jika DC hendak diubah ke AC, maka digunakan inverter (transistor).
NB : Standar tegangan terendah yang digunakan pada perumahan warga tiap negara memiliki perbedaan.
Baca juga :
KESIMPULAN
Rute penyaluran listrik terangkum sebagai berikut, pembangkit listrik (generation plants), trafo step-up, sutet (transmission), trafo step-down, rumah. Itulah penjelasan terkait penyaluran listrik (electrical grid) dari pembangkit sampai ke rumah.
Post a Comment
Post a Comment