Daftar Raja Kerajaan Demak |
Daftar Raja Raja Kerajaan Demak yang Pernah Memerintah
Kerajaan Demak memang merupakan kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pertama. Berdirinya kerajaan ini sekitar abad ke 15 akhir. Kerajaan Demak terletak di dekat Sungai Demak daerah Bintoro. Kerajaan tersebut berpusat di pelabuhan Jepara dan Bergota. Raja raja yang pernah memerintah kerajaan Demak terus memperluas wilayahnya. Padahal kerajaan Demak pada awalnya hanya memiliki kekuasaan disekitarnya saja dan termasuk juga dalam wilayah bagian dari Majapahit. Kemudian pada akhirnya terciptalah Kerajaan Demak karena Majapahit mulai memisahkan diri dari Demak. Lantas siapa saja raja raja Kerajaan Demak yang pernah memerintah?
Sebelum saya membagikan beberapa daftar raja raja Kerajaan Demak dan menjelaskan masing masing raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak. Maka saya akan menjelaskan sedikit mengenai beberapa faktor kemajuan dari Kerajaan Demak. Pertama kali Demak diperintah oleh Raden Patah yang merupakan murid dari Sunan Ampel yang terdapat di Jawa Timur. Setelah masuk ke Islam, Raden Patah dapat memberikan pengaruh kepada Majapahit atas bantuan para wali hingga Kerajaan Demak menjadi lebih maju. Adapun beberapa faktor kemajuan Kerajaan Demak yakni meliputi:
- Kerajaan Demak memiliki letak di daerah Pantai sehingga lebih strategis dan memberikan hubungan secara terbuka kepada dunia luar.
- Demak memiliki pelabuhan penting untuk ekspor impor di Semarang yang bernama Pelabuhan Bergota.
- Mempunyai sungai yang berguna untuk media pengangkutan komoditas ekspor utama yakni hasil pertanian beras. Dengan sungai ini, daerah pedalaman dapat terhubung dengan Kerajaan Demak.
- Perkembangan Kerajaan Demak yang semakin pesat dikarenakan runtuhnya kerajaan Majapahit.
Setelah membahas tentang faktor kemajuan kerajaan Demak. Selanjutnya saya akan membahas tentang raja raja kerajaan Demak yang pernah memerintah. Berikut penjelasan mengenai daftar raja yang pernah memerintah kerajaan Demak yakni meliputi:
Raden Patah (1478 - 1518 M)
Daftar raja kerajaan Demak yang pertama ialah Raden Patah. Raden Patah merupakan pendiri sekaligus raja pertama yang memerintah Kerajaan Demak. Pada masa pemerintahan Raden Patah, Demak mengalami perkembangan yang pesat. Wilayah Demak semakin diperluas dengan bantuan para Wali seperi di daerah Rembang, beberapa daerah di Kalimantan, Jepara, Semarang, kepulauan di Selat Karimata dan di Pati. Selain itu beberapa pelabuhan juga di kuasai oleh Demak seperti di Sedayu, Gresik, Jepara, Jaratan, dan Tuban.
Raden Patah |
Raden patah merupakan raja Kerajaan Demak yang berperan besar dalam menyebarkan agama Islam. Demak dijadikan pusat penyebaran Islam di wilayah Nusantara timur dan di Jawa atas bantuan dari wali songo. Di Kerajaan Demak juga didirikan Masjid Agung Demak oleh para wali yang sampai sekarang masih berdiri kokoh. Para wali tersebut tidak hanya memiliki murid yang berasal dari Jawa saja, tetapi adapula yang berasal dari Ambon, Makassar, Banjarmasin (Banjar) dan Ternate. Demak memiliki daerah kekuasaan di pesisir wilayah Jawa bagian utara, sebagian di Kalimantan dan di Sumatera. Bahkan disana juga disebarkan agama Islam.
Di wilayah Jawa memang sangat berhasil dalam menyebarkan agama Islam. Tentu saja semua itu tidak terlepas dari peran para wali dan raja Kerajaan Demak yang memerintah. Salah satu Wali Songo yang menyebarkan Islam melalui seni wayang kulit dikenal dengan nama Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga melakukan dakwah dengan memasukan dan menyesuaikan ajaran Islam ke dalam seni wayang kulit, meskipun beliau tahu bahwa wayang memiliki cerita dari Hindu India. Sunan Kalijaga tersebut menggunakan cara ini agar masyarakat luas lebih mudah menerimanya.
Kerajaan Demak mengalami perkembangan ekonomi yang sejalan dengan kemajuan perdagagan dan perluasan wilayahnya. Bahkan Demak mengirim banyak barang sepeti beras ke Malaka. Raja Kerajaan Demak seperti Raden Patah tersebut memang berjuang keras demi kerajaannya. Bahkan Demak juga mengalami kerugian ketika Portugis menguasai Demak. Akhirnya Pati Unus (putra Raden Patah) memimpin penyerangan untuk melawan Portugis. Ribuan prajurit dari Aceh, Palembang dan Demak dikirimkan kerajaan dengan 100 kapal perang. Pelaksanaan penyerangan tersebut berada di Selat Malaka bagian utara seperti dari Demak - Selat Sunda - Pantai Sumatera Barat - Aceh - Selat Malaka - Malaka. Demak melakukan penyerangan dengan bantuan dari Kerajaan Aceh dan Palembang. Namun penyerangan tidak berhasil karena peralatan perang tidak seimbang dan jaraknya yang terlalu jauh.
Kerajaan Demak semakin waspada karena penyerangan gagal dilakukan dan Portugis semakin berat memberikan ancamannya. Maka dari itu jumlah kapal perang dan jumlah prajurit semakin ditingkatkan agar pertahanan Demak semakin meningkat pula. Kemudiaan pada tahun 1518 M, Raden Patah wafat dan raja Kerajaan Demak di berikan kepada Raden Pati Unus selaku putra mahkotanya.
Pati Unus (1518 - 1521 M)
Pati Unus |
Daftar raja kerajaan Demak selanjutnya ialah Pati Unus. Dari tahun 1518 hingga 1521 M, kerajaan Demak dikuasai oleh Pati Unus. Pati Unus memiliki gelar "Pangeran Sabrang Lor" karena berjasa dalam menyerang Malaka dengan armada Demak yang dipimpinnya. Namun karena beliau sakit dan pada tahun 1521 M wafat, maka Pangeran Sabrang Lor hanya memerintah 3 tahun saja. Meninggalnya Pati Unus tersebut tidak meninggalkan keturunan anak. Akhirnya Kerajaan Demak di perintah oleh Raden Trenggono (adik Pati Unus) yang memiliki gelar Sultan Trenggono.
Sultan Trenggono (1521 - 1546 M)
Daftar raja kerajaan Demak selanjutnya ialah Sultan Trenggono. Sultan Trenggono adalah putra ketiga Raden Patah dan adik dari Pati Unus. Kerajaan Demak semakin luas wilayahnya ketika Sultan Trenggono memerintah. Kemudian Faletehan (Fatahillah) memimpin armada laut Demak pada tahun 1522 untuk menyerang Sunda Kelapa, Cirebon dan Banten. Awalnya ketiga daerah ini dikuasi oleh Kerajaan Pajajaran. Kemudian Kerajaan Pajajaran melalukan kerjasama dengan Portugis untuk menguasai Sunda Kelapa.
Fatahillah |
Kemudian Sunda Kelapa dapat direbut kerajaan Demak dari tangan Portugis pada tahun 1527 M. Portugis tersebut mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan Demak. Lalu nama Sunda Kelapa diganti oleh Fatahillah menjadi Jayakarta. Pemindahan inilah yang menjadi asal mula berdirinya kota DKI Jakarta. Raja Kerajaan Demak, Sultan Trenggono memiliki rencana untuk memperluas wilayahnya sampai ke Timur karena keberhasilannya dalam memperluas wilayah Demak di bagian barat. Tujuan perluasan ke wilayah Timur yang utama berada di Pasuruan, Jawa Timur. Namun semua itu tidak berhasil dilakukan oleh Sultan Trenggono dan pada tahun 1546 M beliau wafat.
Sekian penjelasan mengenai daftar raja raja Kerajaan Demak yang pernah memerintah. Adapun raja raja yang pernah memerintah Kerajaan Demak tersebut terdiri dari Raden Patah, Pati Unus dan Sultan Trenggono. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.
Post a Comment
Post a Comment