Apa itu Depresi?
Depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat. Berawal dari stres yang tidak diatasi, maka seseorang dapat jatuh ke fase depresi. Depresi dapat memperparah penyakit, distress dan meningkatkan disabilitas. Depresi yang dikombinasikan dengan penyakit kronik akan memperburuk kondisi kesehatan dan meningkatkan risiko kematian.
Pengertian, Jenis, Gejala dan Penyebab Depresi
Berikut ini beberapa pengertian depresi dari beberapa sumber buku referensi:
- Menurut Kaplan (2010), depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri.
- Menurut Kartono (2002), depresi adalah kemuraman hati (kepedihan, kesenduan, keburaman perasaan) yang patologis sifatnya. Biasanya timbul oleh; rasa inferior, sakit hati yang dalam, penyalahan diri sendiri dan trauma psikis.
- Menurut American Psychological Association (APA), depresi merupakan perasaan sedih atau kosong yang disertai dengan penurunan minat terhadap aktivitas yang menyenangkan, gangguan tidur dan pola makan, penurunan kemampuan berkonsentrasi, perasaan bersalah yang berlebihan, dan munculnya pikiran tentang kematian atau bunuh diri (Fitriani dan Hidayah, 2012).
- Menurut Soep (2009), depresi adalah gangguan alam perasaan (mood) yang ditandai dengan kemurungan, kesedihan yang mendalam dan berkelanjutan sehingga hilangnya kegairahan hidup, apatis dan pesimisme kemudian dapat diikuti gangguan perilaku.
- Menurut Lubis (2009), depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan kegembiraan/gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan tidur dan menurunnya selera makan. Depresi biasanya terjadi saat stres yang dialami oleh seseorang tidak kunjung reda, dan depresi yang dialami berkolerasi dengan kejadian dramatis yang baru saja terjadi atau menimpa seseorang.
Jenis-jenis Depresi
Menurut National Institute of Mental Health (NIMH, 2010), depresi dapat deklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu:a. Major depressive disorder (gangguan depresi berat)
Karakteristik dari gangguan ini adalah adanya beberapa gejala yang mengganggu seseorang untuk bekerja, tidur, belajar, makan dan menikmati kegiatan yang seharusnya menyenangkan. Depresi berat merupakan ketikdakmampuan seseorang untuk berfungsi secara normal. Depresi berat mungkin hanya terjadi sekali selama hidup seseorang, tetapi adakalanya hal itu terjadi berulang kali dalam hidup seseorang yang lain.b. Dysthymic disorder (dysthymia)
Ditandai dengan waktu yang lama (dua tahun atau lebih) tidak terdapat gejala-gejala yang dapat mengganggu kemampuan seseorang tetapi dapat mengganggu fungsinya secara normal seperti perasaan yang nyaman. Orang dengan dysthymia mungkin juga mengalami sekali atau lebih peristiwa depresi berat selama hidupnya.Gejala dan Ciri-ciri Depresi
Menurut Nevid dkk (2003), depresi memiliki gejala dan ciri-ciri sebagai berikut:a. Perubahan kondisi emosional
Perubahan pada kondisi mood (periode terus menerus dari perasaan terpuruk, depresi, sedih atau muram). Penuh dengan air mata atau menangis serta meningkatnya iritabilitas (mudah tersinggung), kegelisahan atau kehilangan kesadaran.b. Perubahan motivasi
Perasaan tidak termotivasi atau memiliki kesulitan untuk memulai (kegiatan) di pagi hari atau bahkan sulit bangun dari tempat tidur. Menurunnya tingkat partisipasi sosial atau minat pada aktivitas sosial. Kehilangan kenikmatan atau minat dalam aktivitas yang menyenangkan. Menurunnya minat pada seks serta gagal untuk merespon pada pujian atau reward.c. Perubahan fungsi dan perilaku motorik
Gejala-gejala motorik yang dominan dan penting dalam depresi adalah retardasi motor yakni tingkah laku motorik yang berkurang atau lambat, bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan dari biasanya. Perubahan dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk tidur kembali). Perubahan dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalu sedikit). Perubahan dalam berat badan (bertambah atau kehilangan berat badan). Beraktivitas kurang efektif atau energik dari pada biasanya, orang-orang yang menderita depresi sering duduk dengan sikap yang terkulai dan tatapan yang kosong tanpa ekspresi.d. Perubahan kognitif
Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih. Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan masa depan. Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di masa lalu. Kurangnya self-esteem atau merasa tidak adekuat. Berpikir kematian atau bunuh diri.Sedangkan menurut Beck, ciri-ciri dan gejala depresi antara lain adalah sebagai berikut (Fauziah dan Widuri, 2007):
- Perubahan suasana hati yang spesifik, seperti kesedihan, kesepian, dan apatis.
- Keinginan-keinginan menghukum diri sendiri, seperti keinginan untuk menghindar, bersembunyi, keinginan untuk bunuh diri.
- Konsep diri negatif yang berhubungan dengan penyalahan diri dan mencela diri.
- Perubahan dalam fungsi fisik, seperti anoreksia, insomnia, hipersomnia dan hilangnya nafsu makan.
- Perubahan dalam tingkat aktivitas, seperti menurunnya aktivitas motorik atau pun mudah merasa lelah.
Penyebab Depresi
Menurut Bilsker dkk (2007), terdapat lima faktor yang menyebabkan depresi pada seseorang, yaitu: situation, thoughts, emotions, physical state dan actions. Diagram dan penjelasannya dapat seperti terlihat pada gambar di bawah ini:Diagram Penyebab Depresi |
Post a Comment
Post a Comment