Pengertian dan Macam-macam Sosialisasi || Apa itu sosialisasi ? Secara sosiologis sosialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang mana seseorang belajar menghayati dan melaksanakan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat di mana ia berada.
Biasanya proses sosialisasi tidak bisa dipisahkan dengan proses enkulturasi. Enkulturasi merupakan sebuah proses pembelajaran kebudayaan yang meliputi falsafah, bahasa, seni, adat-istiadat, dan kebiasaan yang ada di lingkungan masyarakat sehingga terbentuk sebuah kepribadian.
Dengan demikian sosialisasi merupakan suatu proses belajar seorang anggota masyarakat untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan, adat istiadat, bahasa, perilaku, kebiasaan, dan sebagainya yang terdapat dalam kehidupan masyarakat sehingga seseorang dapat berpikir, bersikap, dan berperilaku secara serasi, selaras, dan seimbang.
Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli
Konsep tentang sosialisasi itu sendiri tentunya sudah dapat anda pahami melalui uraian singkat sebelumnya. Untuk lebihmemahaminya, berikut ini dikemukakan beberapa deļ¬nisi sosialisasidari beberapa ahli.
a. Edward Shils (1968) Sosialisasi merupakan proses sosial yang dijalankan seseorang atau proses sepanjang umur yang perlu dilalui seseorang individu untuk menjadi seorang anggotakelompok dan masyarakatnya melalui pembelajaran kebudayaandari kelompok dan masyarakat tersebut.
b. Berger (1978) Sosialisasi adalah proses seorang anakbelajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalammasyarakat.
c. Horton dan Hunt (1987) Sosialisasi adalah suatu prosesseseorang menghayati (internalize) norma-norma kelompoktempat ia hidup sehingga timbullah diri yang unik.
d. Nursal Luth Sosialisasi adalah suatu proses ketika individumenerima dan menyesuaikan diri dengan masyarakatnya.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi merupakan suatu proses bagaimana seorang individu belajar menghayati berbagai macam nilai, norma, sikap, dan polapola perilaku dalam masyarakatnya sehingga ia dapat menjadi anggota masyarakat yang berpartisipasi.
Apa hubungannya antara proses sosialisasi dengan pembentukan kepribadian?
Tentunya dari penjelasan beberapa konsep tersebut tentang sosialisasi, dapat disimpulkan bahwa tujuan sosialisasi adalah:
- menanamkan nilai dan norma yang ada di masyarakat kepada individu;
- memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada individu sebagai bekal hidup bermasyarakat;
- membentuk anggota masyarakat yang penuh dengan pribadi utuh sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakat.
Macam-macam Sosialisasi
a. Sosialisasi Primer (Primary Socialization)
Pengertian Sosialisasi Primer |
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil sampai ia menjadi anggota masyarakat. Sosialisasi primer berlangsung mulai balita, anak-anak, dalam teman sepermainan, dan memasuki masa sekolah.
Dalam tahap tersebut, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas. Corak kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh corak kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dan anggota keluarga terdekat, teman-temannya, dan sekolah.
Dengan demikian, sosialisasi primer mengacu bukan saja pada masa awal anak mulai menjalani sosialisasi, tetapi lebih dari itu. Alasannya, apapun yang diserap anak di masa tersebut akan menjadi ciri mendasar kepribadian anak setelah dewasa.
b. Sosialisasi Sekunder (Secondary Socialization)
Penegrtian Sosialisasi Sekunder |
Sosialisasi sekunder merupakan proses sosialisasi kelanjutan dari sosialisasi primer. Proses ini terjadi ketika individu dimasukkan ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Sosialisasi ini diawali dengan istilah “desosialisasi”, dan “resosialisasi.”
Dalam proses “desosialisasi”, seseorang mengalami “pencabutan” identitas diri yang lama. Adapun dalam “resosialisasi”, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Misalnya, seorang murid yang sudah lulus sekolah, kemudian memasuki jenjang Perguruan Tinggi.
Menurut Goffman (1961), kedua proses tersebut biasanya berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkungkung, dan diatur secara formal. Institusi total tersebut contohnya lembaga pemasyarakatan, rumah sakit jiwa, atau lembaga pendidikan militer.
Post a Comment
Post a Comment