Eskimo Inuit
Nama Eskimo diberikan kepada Bangsa Inuit oleh suku Indian Abnaki yang memiliki arti 'pemakan daging mentah'. Sedangkan mereka menyebut diri mereka sendiri sebagai Orang Inuit. Budaya dan bahasa Inuit sangat berbeda dengan budaya dan bahasa Amerika/Indian. Kebudayaan Inuit lebih dekat dengan kebudayaan Mongoloid dari Asia Timur. Menurut penelitian, orang-orang Inuit tiba di benua Amerika sekitar 4000 tahun yang lalu.

Bahasa utama orang-orang Arktik adalah bahasa Eskimo-Aleut atau disingkat EskAleut. Rumpun bahasa ini dituturkan di Alaska, Utara Kanada, Greenland, dan Semenanjung Chukchi Siberia. Bahasa Aleut dianggap sebuah bahasa terpisah, sedangkan bahasa Eskimo memiliki dua cabang bahasa, Yupik dan Inuit.
Budaya dan Kepercayaan Eskimo
Hampir seluruh kehidupan sosial Inuit didasarkan pada hubungan kekerabatan bilateral. Perburuan dan perdaganhan memghasilkan peluang hubungan antar suku yang baik, dimana mereka bisa saling bekerja sama dan saling menguntungkan.
Pada musim dingin, masyarakat Eskimo berkumpul bersama-sama di sebuah rumah yang disebut Khasims atau Karigi. Mereka menari, bermain, menyanyi, melakukan kontes gulat, dan menuturkan cerita-cerita. Rumah-rumah orang Eskimo memiliki banyak tipe. Diantaranya terbuat dari tenda kulit, kayu, batu, atau bongkahan es yang sering disebut iglo. Sebuah dapur untuk gudang dan penyimpanan makanan dibangung terpisah serta memiliki lubang asap. Rumah didiami keluarga besar atau kecil terdiri dari 8 sampai 12 oarang.
Kelompok sosial masyarakat Inuit terbentuk dari keluarga-keluarga besar atau kecil yang dipimpin oleh umialik, atau kepala keluarga, biasanya adalah pria dewasa dalam sebuah keluarga. Umialik bertanggung jawab terhadap distribrusi makanan dan perburuan.
Secara tradisioal, pekerjaan dilakukan berdasarkan jenis kelamin. Para pria akan pergi berburu mencari bahan makanan dan membuat peralatan-peralatan kasar, sedangkan para perempuan bekerja menyamak kulit, membuat pakaian, dan mengurus urusan rumah tangga. Pada era modern, pekerjaan tidak memandang jenis kelamin, meskipun pada umumnya masyarakat masih terbiasa dengan cara tradisional. Agama orang Eskimo berkembang dari mitologi dan shamanisme.
Post a Comment
Post a Comment