Kata praaksara dapat dibagi menjadi dua kata yaitu kata "Pra" yang artinya "Sebelum" dan kata "Aksara" yang artinya "Tulisan". Untuk itulah pada masa praaksara ini manusia belum mengenal adanya tulisan. Meskipun demikian, ternyata ditemukan berbagai peninggalan zaman praaksara yang menandai sudah dimulainya era peradaban. Pada masa praaksara biasanya dapat dinamakan dengan zaman prasejarah karena asal mula manusia purba pada zaman sejarah terjadi setelah praaksara berakhir.
Contoh Peninggalan Pada Zaman Praaksara |
18+ Peninggalan Zaman Praaksara di Indonesia Beserta Gambar
Pada zaman praaksara, manusia tetap dapat menggunakan pikirannya dalam memenuhi kehidupannya sehari hari seperti membuat perkakas atau peralatan bertahan hidup, meskipun di masa itu belum mengenal adanya tulisan. Perkakas dan peralatan tersebutlah yang menjadi bentuk peninggalan zaman praaksara yang ditemukan para arkeolog. Peninggalan masa praaksara tidak hanya itu saja, tetapi juga berbentuk kepercayaan, seni dan budaya yang pada saat itu dipercaya oleh manusia.Peninggalan peninggalan zaman praaksara banyak ditemukan pada zaman batu seperti kebudayaannya. Zaman batu tersebut memiliki beberapa kebudayaan yang dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti kebudayaan Neolitikum (zaman batu muda), kebudayaan Paleolitikum (zaman batu tua), dan kebudayaan Mesolitikum (zaman batu madya). Berikut penjelasan selengkapnya:
Kebudayaan Paleolitikum (Zaman Batu Tua)
Peninggalan zaman praaksara yang pertama terdapat pada masa batu tua (Paleolitikum). Pada masa ini terdapat beberapa bentuk peninggalan hasil kebudayaan yang berupa peralatan. Adapun bentuk bentuk peninggalan kebudayaan Paleolitikum (zaman batu tua) yaitu sebagai berikut:Kapak Perimbas
Gambar Kapak Perimbas |
Kapak Genggam
Gambar Kapak Genggam |
Flakes (Alat Alat Serpih)
Gambar Flakes (Alat Alat Serpih) |
Perkakas dari Tanduk dan Tulang
Gambar Perkakas dari Tanduk dan Tulang |
Kebudayaan Mesolitikum (Zaman Batu Madya)
Peninggalan zaman praaksara selanjutnya terdapat pada masa batu madya (Mesolitikum). Tanda kebudayaan batu madya dapat ditunjukkn dalam bentuk penghalusan perkakas yang akan dibuat. Kebudayaan mesolitikum di Indonesia hampir sama dengan kebudayaan zaman Indochina yang terdapat di daerah Tonkin, Vietnam sesuai dengan penelitian para arkeologis. Asal mula kebudayaan batu madya menurut perkiraan dari kebudayaan Hoabind dan Bascon. Untuk itulah nama lain dari kebudayaan mesolitikum ialah Kebudayaan Bascon Hoabind. Adapun bentuk bentuk peninggalan kebudayaan mesolitikum (zaman batu madya) yaitu sebagai berikut:Pebble (Kapak Sumatra)
Gambar Pebble (Kapak Sumatra) |
Hache Courte (Kapak Pendek)
Gambar Hache Courte (Kapak Pendek) |
Kjokkenmoddinger
Peninggalan zaman praaksara pada masa batu madya selanjutnya berupa Kjokkenmoddinger. Menurut bahasa Denmark, kata Kjokkenmoddinger dapat dibagi menjadi kata Kjokken yang artinya "Dapur" dan Modding yang berarti "Sampah". Maka dari itu Kjokkenmoddinger dapat diartikan sebagai sampah dapur yang selama beribu ribu tahun lamanya menumpuk seperti kulit kerang dan kulit siput sehingga membentuk bukit kecil yang tingginya beberapa meter. Di sepanjang Pantai Timur Pulau Sumatra banyak ditemukan fosil dapur sampah tersebut.
Abris sous roche
Gambar Abris sous roche |
Lukisan di Dinding Gua
Ilustrasi Lukisan di Dinding Gua |
Kebudayaan Neolitikum (Zaman Batu Muda)
Peninggalan zaman praaksara selanjutnya terdapat pada masa batu muda (Neolitikum). Manusia pada masa ini mengalami kemajuan dalam kebudayaannya seperti alat alat yang dihasilkannya. Pembuatan alat tersebut masih dari batu namun terdapat sentuhan tangan manusia. Maka dari itu mengandung sentuhan pendek rasa seni, lebih halus dan lebih diasah. Adapun bentuk bentuk peninggalan kebudayaan neolitikum (zaman batu muda) yaitu sebagai berikut: Kapak Persegi
Gambar Kapak Persegi |
Peninggalan zaman praaksara pada masa batu muda yang pertama berupa kapak persegi. Pembuatan kapak persegi berasal dari batu persegi. Jenis kapak ini berguna untuk menggarap tanah, upacara, dan mengerjakan kayu. Kebudayaan di masa ini banyak menyebut kapak persegi sebagai "Beliung Persegi Banyak" yang penemuannya berada di Nusa Tenggara, Jawa, Sulawesi dan Kalimantan Selatan.
Kapak Lonjong
Gambar Kapak Lonjong |
Peninggalan zaman praaksara pada masa batu muda selanjutnya berupa kapak lonjong. Bentuk kapak ini berupa lonjong, maka dari itu dinamakan dengan kapak lonjong. Ada kapak lonjong yang berukuran pendek, besar maupun kecil. Jenis kapak ini berguna untuk memotong pohon atau kayu dan menggarap sawah seperti mencangkul. Penemuan kapak lonjong banyak berada di Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.
Mata Panah
Gambar Mata Panah |
Peninggalan zaman praaksara pada masa batu muda selanjutnya berupa mata panah. Pembuatan mata panah berasal dari batu yang diasah dengan halus. Mata panah digunakan sebagai alat berburu dan banyak ditemukan di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
Gerabah
Gambar Gerabah |
Peninggalan zaman praaksara pada masa batu muda selanjutnya berupa gerabah. Pembuatan gerabah berasal dari tanah liat dan berguna untuk keperluan sehari hari.
Perhiasan
Peninggalan zaman praaksara pada masa batu muda selanjutnya berupa perhiasan. Perhiasan pada zaman batu muda (neolitikum) ini dapat berupa anting anting, gelang dan kalung. Penemuan perhiasan zaman Neolitikum tersebut banyak berada di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Alat Pemukul Kulit Kayu
Peninggalan zaman praaksara pada masa batu muda selanjutnya berupa pemukul kulit kayu. Penggunaan alat pemukul kulit kayu tersebut berguna untuk memukul kulit kayu yang akan dijadikan sebagai bahan pembuatan pakaian. Peninggalan ini memberikan bukti bahwa pakaian telah digunakan oleh manusia di zaman praaksara.
Sekian beberapa peninggalan zaman praaksara di Indonesia beserta gambar yang dapat saya bagikan. Zaman praaksara adalah zaman dimana tulisan belum dikenal oleh manusia. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda dan terima kasih telah berkunjung disini.
Post a Comment
Post a Comment