Data hasil pengukuran besaran fisika dapat dinyatakan dalam bentuk trafik. Ada bermacam-macam bentuk grafik. Misalnya, garis lurus, parabola, hiperbola, eksponensial, dan sebagainya. Pada bagian ini hanya akan dibahas yang berbentuk garis lurus. Pembahasan akan disederhanakan, yaitu canpa melibatkan ketidakpastian.
Di SMP, Anda sudah mempelajari persamaan garis lurus, yang persam aan umumnya adalahy = mx + c, dengan m adalah gradien garis dan c tetapan. Variabel y dan x dapat menunjukkan dua besaran fisika. Jika kita mempunyai pasangan data (x, yang digambarkan pada sistem koordinat kartesian, ternyata titik-titik ini tidak selalu terletak pada satu garis lurus (Gambar 2.25).
Masalahnya adalah, bagaimanakah menentukan persamaan garis lurus melalui titik-titik yang menyebar itu? Kita akan menentukan persamaan garis lurus ini dengan cara sederhana, grang dikenal dengan metode kuadrat terkecil. Dengan mengambil per s am aan garis lurus y = mx + c, nilai m dan c berturut-turut dirumuskan seb agai berikut.
Sebelum membahas notasi vektor, kita akan membahas sebuah besaran vektor yang paling sederhana, yaitu perpindahan. Secara singkat, perpindahan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan suatu partikel atau benda.
Pada Gambar 2.26(a), perubahan kedudukan dari titik Pi ke titik P2 digambarkan oleh ruas garis berarah dari ke P2. Arah panah yang menuju P2 menunjukkan arah perpindahan. Perpindahan ini termasuk besaran vektor, sebab kita tidak hanya mengetahui seberapa besar perpindahannya tetapi juga kemana arahnya.
Perhatikan bahwa perpindahan selalu digambarkan dengan segmen garis lurus, meskipun lintasannya (mungkin) berbentuk kurva. Pada Gambar 2.26(b) partikel bergerak sepanjang kurva dari ke P2 3 tetapi perpindahannya tetap A. Jika gerakannya dilanjutkan melalui P3 dan akhirnya sampai ke lagi, perpindahannya sama dengan nol.
Secara umum, sebuah vektor digambarkan dengan sebuah anak panah. Panjang anak panah menyatakan besar (nilai) vektor, sedangkan arah anak panah menunjukkan arah vektor. Pada pembicaraan perpindahan di atas, arah vektor adalah dari titik Pi ke titik P2, sedangkan besarnya vektor perpindahan ditunjukkan oleh panjang anak panah A, misalnya 1,5 cm. Titik disebut titik pangkal, sedangkan titik P2 disebut titik ujung.
Untuk menuliskan simbol besaran vektor digunakan huruf tegalc yang dicetak tebal, misalnya A atau a, atau hurufmiring yang dicetak tebal dengan tanda panah di atasnya, misalnya atau.
Dalam tulisan tangan, simbol besaran vektor biasanya ditulis dengan garis bawah atau diberi tanda panah di atasnya: A atau Dalam buku ini kita akan menuliskan simbol vektor dengan huruf dicetak tebal tanpa tanda panah di atasnya, seperti A pada Gambar 2.26.
Untuk menyatakan besarnya vektor digunakan notasi huruf miring tanpa tanda panah di atasnya. Sebagai alternatif, bisa juga digunakan dua garis sejajar pada kedua sisi notasi vektor. Jadi, besarnya vektor A = A = (Al. Besar vektor ini selalu bernilai positif.
Dua vektor disebut sejajar jika kedua vektor itu arahnya sama. Dua vektor dikatakan sama jika besar dan arahnya sama. Dengan demikian, sebuah vektor dapat digeser ke tempat lain sepanjang tidak mengubah besar dan arahnya.
Gambar 2.27, vektor A' dari titik P3 ke P4 mempunyai panjang dan arah sama dengan vektor A. Jadi kedua vektor itu sama, mesicipun keduanya berawal dari titik yang berbeda. Jadi, At = A. Perhatikan bahwa tanda ''=" (sama dengan) dicetak tebal. Hal ini untuk menegaskan bahwa kesamaan vektor berbeda dengan kesamaan skalar.
Pada Gambar 2.27, vektor B disebut negatifvektor A. Artinya, besarnya sama dengan vektor A tetapi arahnya berlawanan. Jadi, B = A atau A = —B. Jika dua vektor A dan B arahnya berlawanan, tidak peduli apakah besarnya sama atau tidak, kedua vektor itu dikatakan antisejajar.
Ketika menggambar vektor, kita biasanya menggunakan faktor skala yang sesuai. Misalnya, perpindahan 42 m ke arah timur laut dapat digambarkan dengan sebuah panah yang panjangnya 4,2 cm dan arahnya panah membentuk sudut 45° terhadap timur ke utara (Gambar 2.28).
Dalam hal ini, panjang 1 cm mewakili perpindahan 10 m. Contoh lain, gaya yang besarnya 10 N diwakili oleh ruas garis yang panjangnya 1 cm, sehingga gaya 30 N digambarkan dengan ruas garis yang panjangnya 3 cm.
Daftar Pustaka: Yudhistira
Post a Comment
Post a Comment