Hingga pada akhirnya kita ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam wujud ikut serta meredam timbulnya berbagai konflik serta berperan dalam memberikan solusi yang tepat terhadap berbagai permasalahan yang ada akibat keberagarnan tersebut. Upaya-upaya tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Melakukan Penyatuan Ras, Suku, dan Agama
Dalam proses integrasi atau pembauran setiap ras, suku, dan agama menyatu menjadi satu keseluruhan yang tidak dapat dibedakan. Pembauran ras, suku, dan agama dapat berlangsung manakala terjadi hubungan yang semakin efektif di antara mereka. Apabila melihat kondisi Indonesia yang penuh keanekaragaman, prošes ini sangat diperlukan. Namun, perlu diketahui bersama bahwa dalam pembauran diperlukan sikap kearifan, yaitu tidak memandang perbedaan yang ada, mengutamakan keutuhan bangsa di atas kepentingan kelompok serta memberi kesempatan adanya penyatuan dengan perkawinan multiras, multisuku, dan multiagama yang sesuai dengan hak asasi manusia.Melalui proses ini perbedaan-perbedaan yang ada dapat bersatu dalam satu kesatuan yang damai. Namun, tidak dapat dipungkiri pencapaian proses ini diperlukan suatu perjuangan yang I keras yang mendatangkan sikap pro dan kontra dari masyarakat. Akan tetapi, jika semuanya dilandasi sikap cinta damai, maka dapat dipastikan proses penyatuan mudah dan dapat terjadi.
2. Menumbuhkan Sikap Nasionalisme
Pada dasarnya nasionalisme merupakan pondasi untuk terciptanya suatu bangsa yang berdaulat baik ke dalam maupun ke luar sekaligus jaminan hidup suatu bangsa di mata dunia. Dengan sikap nasionalisme maka dapat memperkecil hambatan Indonesia untuk bersatu. Paham Barat yang dapat memicu munculnya konflik sosial ditangkis dengan rasa nasionalisme. Selain itu, rasa cinta tanah air yang ditumbuhkan melalui nasionalisme menjadikan seseorang tidak rela apabila tanah airnya terkoyak oleh adanya konflik, sehingga ia akan menjaga kesatuan yang ada dengan menghormati dan menghargai keanekaragaman.3. Mengembangkan Sikap Toleransi
Dalam mencegah permasalahan akibat keanekaragaman, sikap toleransi antarperbedaan yang ada sangat diperlukan. Lantas, apa yang dimaksud dengan toleransi? Toleransi itu berasal dari kata tolerare yang berarti menahan diri, bersikap sabar, dan membiarkan orang berpendapat lain. Bisa juga berarti berlapang dada terhadap orang-orang yang berlainan aliran. Orang yang toleran adalah orang yang bersikap menghargai pendirian, kepercayaan, atau perilaku yang berbeda bahkan bertentangan dengan pendinannya sendiri. Hal yang menjadi dasar sikap ini adalah perwujudan dan penghargaan hak asasi dari manusia yang lain.Sikap toleransi itu merupakan kunci dalam kehidupan masyarakat yang multikultur. Masingmasing warga masyarakat tentu mempunyai perilaku dan latar belakang sosial budaya yang beragam. Apa jadinya apabila kita tidak toleran dengan keragaman itu? Itu baru menyangkut sebuah masyarakat, belum menyangkut kehidupan berbangsa kita yang multietnis, multiras, dan multikultural. Kita tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, seandainya sikap ini tidak kita temukan dalam diri warga suku bangsa-suku bangsa di Indonesia.
4. Membuka Forum Komunikasi Lintas Suku, Ras, dan Agama
Forum komunikasi lintas suku, ras, dan agama dalam masyarakat multikultural seperti bangsa Indonesia sangat diperlukan sebagai sarana pembentukan hubungan. Forum-forum komunikasi ini bersifat universal seperti OSIS, karang taruna, sekolah-sekolah umum, serta organisasi-organisasi yang lain. Dalam forum seperti ini segala orang dari berbagai suku, adat, etnis, ras, dan agama dipersatukan serta menjalin hubungan erat. Oleh karena itu, perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat dapat diminimalisasi. Dengan begitu, permasalahan akibat keragaman dapat dicegah sedini mungkin.5. Pembangunan yang Merata di Semua Lapisan Masyarakat
Upaya untuk menghindari adanya perpecahan di masyarakat yang diakibatkan adanya keberagaman yaitu melalui pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat. Pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah semata, namun juga dibutuhkan adanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya. Pembangunan harus diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat, sehingga dapat mencapai kesejahteraan bersama.6. Mengembangkan Sikap Harmonis terhadap Keberagaman Sosial di Masyarakat
Perbedaan memang wajar dalam kehidupan sosial di masyarakat. Perbedaan tersebut menjadikan karakteristik masyarakat menjadi beragam. Manusia dengan segala perbedaan tersebut berpikir bahwa harus membentengi dan menghindarinya. Adanya pebedaan tersebut harus kita sikapi dengan baik dan sudah seharusnya menjadikan hal tersebut menjadi perubahan yang lebih baik. Sebagai anggota masyarakat, kita wajib menjaga keharmonisan dalam lingkungan masyarakat. Beberapa sikap yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat, antara lain sebagai berikut.- Adanya kesadaran mengenai perbedaan sikap, watak, dan sifat.
- Menghargai berbagai macam karakteristik masyarakat.
- Bersikap ramah dengan orang lain.
- Selalu berpikir positif.
7. Menanamkan pada Siswa Semangat dan Perilaku Kebangsaan dalam Kehidupan Beragama yang Beragam
Perilaku yang dapat ditunjukkan siswa dalam masyarakat yang beragam di antaranya adalah rnemahami secara benar status dan kedudukan siswa dalam berbagai bidang kehidupan seperti berikut ini.a. Semangat dan perilaku kebangsaan dalam kehidupan beragama yang beragam
Semua orang di indonesia tentu menyakini salah satu agama atau kepercayaan yang ada di Indonesia. Negara menjamin warga negaranya untuk menganut dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing. Jaminan negara terhadap warga negara untuk memeluk dan beribadah diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat (2). Bunyi lengkap Pasal 29 Ayat (2) adalah-Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu".Dalam kehidupan berbangsa, seperti kita ketahui keberagaman dalam agama itu benarbenar terjadi. Agama tidak mengajarkan untuk memaksakan keyakinan kita kepada orang lain. Oleh karena itu, bentuk perilaku kehidupan dalam keberagaman agama di antaranya diwujudkan dalam bentuk berikut.
- Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain.
- Tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama.
- Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh yang memiliki keyakinan dan agama yang berbeda.
- Melaksanakan ajaran agama dengan baik.
- Tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda dan dianut oleh orang lain.
b. Semangat dan perilaku kebangsaan dalam keberagaman ras dan suku di Indonesia
Coba perhatikan warna kulit, bentuk rambut, warna rambut, bentuk mata, postur tubuh, dan lain-lain. Tentu kamu akan menemukan berbagai persamaan dengan teman-teman di sekolah kamu dan mungkin juga di antara teman di sekolah kamu ada yang memiliki perbedaan di antara teman-teman yang lain. Penilaian terhadap seseorang berdasarkan warna kulit, bentuk rambut, dan lainnya merupakan bagian dari penempatan seseorang berdasarkan rasnya. Banyak tokoh yang menggambarkan ras itu dikaitkan dengan karakteristik fisik yang dimiliki sekelompok manusia. Tidaklah baik apabila manusia dikelaskan menurut ras atau bentuk fisiknya.Perbedaan kita dengan orang lain tidak menunjukkan bahwa orang lain lebih baik dari kita atau kita lebih baik dari orang lain. Baik dan buruknya penilaian orang lain kepada kita bukan karena warna, rupa, dan bentuk, melainkan karena baik dan buruknya kita dalam berperilaku. Oleh karena itu, sebaiknya kita berperilaku baik kepada sesama tanpa memandang berbagai perbedaan tersebut.
/Perilaku Positif Terhadap Keberagaman Masyarakat
Post a Comment
Post a Comment