Kita semua sepakat bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan. Hal tersebut karena sosiologi merupakan sebuah kajian yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu sebagai sebuah ilmu pengetahuan seperti memiliki objek kajian, metode ilmiah dan masyarakat ilmiah.
Namun perlu kita fahami pula bahwa kaian sosiologi memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan cabang ilmu pengetahuan lainnya. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh objek kajian dan tujuan sosiologi itu sendiri.
Berdasarkan sifat dan hakikatnya sebagai ilmu, sosiologi memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sosiologi tidak memiliki konsep maupun teori yang tetap dan pasti karena objek kajiannya adalah masyarakat yang bersifat dinamis dan majemuk.
Pada dasarnya ilmu-ilmu sosial memang tidak memiliki konsep dan teori yang tetap dan pasti. Hal ini berbeda dengan ilmu-ilmu alam yang memiliki rumus, dalil, konsep, dan teori yang relatif lebih pasti.
Misalnya, dalam mengkaji masalah perilaku menyimpang atau kenakalan remaja akan terdapat beberapa pendapat sesuai dengan sudut pandang yang dipergunakan oleh sosiolog yang bersangkutan.
2. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat kategoris, yakni terbatas dalam hal mengkaji sesuatu yang telah terjadi dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian sosiologi tidak memiliki kemampuan untuk membuat suatu prediksi terhadap sesuatu yang belum terjadi.
Sosiologi bukan merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang segala sesuatu yang seharusnya terjadi. Misalnya, keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memang merupakan suatu yang secara turun temurun diwarisi dari nenek moyang bangsa Indonesia.
3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, yakni memusatkan perhatiannya terhadap gejala-gejala sosial yang bersifat universal.
4. Sebagai konsekuensi dari poin (3) di atas, maka sosiologi merupakan ilmu murni (pure science) yang bersifat teoritis. Sebagai ilmu murni (pure science), sosiologi membatasi diri dari percoalan-persoalan yang bersifat penilaian. Artinya, teori-teori sosiologi tidak dipergunakan untuk menilai atau menjelaskan segi-segi moral dari suatu fenomena sosial.
Sosiologi sebatas mendeskripsikan fenokena sosial berdasarkan hukum sebab akibat (kausalitas). Sosiologi berasifat teoritis, bahwa fenomena kehidupan masyarakat sebagai objek sosiologi dikaji secara ilmiah, konseptual, dan teoritis.
Post a Comment
Post a Comment