Metode Proyektif
Metode proyektif adalah metode pengumpulan data dari suatu situasi, sebagai akibat dari rangsangan yang telah dipilih sedemikian rupa, karena memiliki arti bagi subjek. Bukan apa yang dipikirkan oleh si penmbuat percobaan, tetapi yang diperkirakan mempunyai arti oleh responden yang memberikan jawabannya. Metode ini didasarkan pada sifat manusia untuk memperkirakan nilai-nilai, keingingan, kebutuhan ataupun sikapnya ke dalam perilaku, ataupun objek di luar manusia itu sendiri.
Beberapa kelebihan pengumpulan data dengan menggunakan metode proyektif adalah:
1. Informasi lebih mudah didapat tanpa harus melalui percakapan, misalnya tentang perasaan dan sikap subjek terhadap suatu hal.
2. Keterangan tentang perasaan, nilai, atau sikap seseorang yang tidak bisa diperoleh melalui metode lain, bisa didapatkan melalui metode ini.
3. Keterangan-keterangan yang diperoleh dalam metode ini jauh lebih mendalam dibandingkan melalui wawancara atau kuesioner, meskipun menggunakan pertanyaan terbuka.
Kekurangan pengumpulan data dengan metode proyektif adalah kurang objektif, karena situasi yang ada tercipta akibat adanya stimulus, sehingga dapat memberikan interpretasi yang berbeda dengan proyeksi yang diberikan oleh objek penelitian.
Metode Sosiometri
Sosiometri adalah metode yang berkaitan dengan pola memilih, berkomunikasi, dan berinteraksi dari individu-individu. Dalam arti sebuah metode, sosiometri adalah studi dan pengukuran tentang pilihan sosial, baik tentang pemilihan orang-orang, garis komunikasi, dan sebagainya. Dalam pelaksanaan metode sosiometri, peneliti meminta responden memilih satu atau beberapa dari butir pertanyaan yang telah ditentukan.
Dalam metode sosiometri, pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh keterangan dengan kelompok, pribadi dengan anggota kelompok, kelompok dengan kelompok, pribadi dengan anggota kelompok, dan sebagainya. Teknik pengumpulan data umunya menggunakan kuesioner, walaupun ada kalanya menggunakan pengamatan pertisipatif ataupun dengan meminta suatu laporan secara verbal.
Data Sosiometri dapat memberikan jawaban tentang posisi seseorang atau kelompok, hubungan dalam sub-kelompok, ataupun tingkat kohesi dari kelompok, dalam studi tentang pengaruh variasi struktur kelompok terhadap perilaku anggota kelompok.
Contoh pertanyaan dalam pengumpulan data dengan sosiometri adalah:
"Apakah kamu berkomunikasi dengan tetangga yang sombong?"
"Apakah kamu percaya bahwa semua laki-laki dari suku X suka merantau?"
Situasi merupakan akibat dari rangsangan yang dipilih sedemikian rupa, dan hal itu mempunyai arti bagi responden. Bukan apa yang dipikirkan oleh si pembuat percobaabm tetapi yang dipikirkan oleh responden yang memberikan jawaban.
Label
Followers
Recent
Loading...
Post a Comment
Post a Comment